Aku punya sepupu, Tisi namanya.dia cantik, sexy, buah dadanya montok
banget. Udah lama aku pengen nyobain dia. Sampai suatu ketika aku main
dan nginap di rumahnya.
Siang itu pakde dan budeku pergi
kondangan di luar kota. Aku yang kebetulan sedang nginap diminta untuk
nemenin tisi. Tanpa pikir panjang aku iykan permintaan budeku.
Singkat
kata akhirnya aku & tisi ngobrol di depan tivi. Gayanya yang cuek
dengan celana pendek&tanktop memuat aku makin pengen. Perlahan penis
ku mulai tegang, tapi aku pura-pura tenang aja. Ngobrol dengan tisi
adalah kesmpatan terbaik buat memandangi bodi mulusnya. Apalagi waktu
itu dia duduk di bawah sofa tempat aku duduk. Aku bebas memandangi paha
putih Tisi. Pelan2 aku condongkan badan ke depan, terlihatlah dua bukit
tisi yang putih&bulat… nafasku mulai naik turun waktu aku sadar tisi
nggak pake bra, dan asiknya dia nggak sadar aku pandangi kemolekannya
karena dia serius nonton tivi.
Ketika film di tivi habis, tisi
pamit tidur duluan karena udah malam. Aku pun masuk ke kamar tamu,
gelisah bayangin indahnya buah dada tisi.Pasti enak banget buat diremas,
disentuh dikenyot.Aku coba buat tidur, tenang tapi tetap nggak bisa.
Bayangan dada dan paha tisi masih aja bikin nggak bisa tidur. Udah jam
2…nggak sadar aku udah 3 jam aku ga bisa tidur. Mana hujan deres lagi.
Akhirnya
aku keluar kamar, mau bikin susu biar bisa tidur. Di lorong rumah, aku
lihat pintu Tisi sedikit terbuka. Iblis langsung menari-nari di
pikiranku. Kesempatan! Pelan2 aku intip Tisi. Ternyata dia udah tertidur
pulas.Begitu pulas sampai nggak sadar celana pendeknya tersingkap
sampai ke batas pangkal paha. Pelan2 aku buka pintu kamarnya,lalu masuk.
Mulus
banget. Sintal. Buah dadanya gede. Cantik lagi. Tidur telentang seolah
pasrah. Peniskupun spontan tegang. Aku lepaskan semua bajuku, ku dekati Tisi.Aku nggak tahan lagi buat menyentuh buah dadanya.Pelan2 aku sentuh
buah dada itu. Lembut banget. Tisi tidur pulas sampai dia nggak merasa
ketika aku dengan sepelan mungkin menarik tali tanktopnya dan
terlihatlah buah dadanya, gede, padat, putingnya coklat menantang…
Nggak
tahan lagi aku tindih tisi yang segera terbangun kaget&meronta.Aku
pegang dua tangannya sambil ciumi buah dadanya, jilati&hisap
putingnya. Tisi meronta dan menjerit. Tapi derasnya hujan menelan
suaranya. Aku yakin nggak akan ada yang dengar sehingga aku nggak
peduli. Aku terus hisap&gigiti buah dada dan putingnya.Tissy terus
meronta, tapi it malah membuatku makin terangsang. Aku rentangkan
kakinya, lalu kugesek2 penisku ke pangkal pahanya yang ditutupi celana
pendeknya itu. Dengan susah payah, akhirnya aku bisa melepas
celana&celana dalam pinknya. Lalu kugesek2 penisku ke klitorisnya.
Tisi
menangis&memohon-mohon agar aku lepaskan. Aku nggak peduli lagi.
Terus aja kunikmati buah dadanya sambil menggesek penisku di
klitorisnya. Nggak lama kemudian aku rasakan adan tisi
menggeletar,tangisannya berubah jadi erangan lembut dan desahan ketika
aku makin cepat&keras menggesekkan penisku ke klitorisnya. Aku bisa
rasakan cairan memiawnya membasahi penisku. Ketika tisi semakin
menggeletar dan merem melek, aku hunjamkan penisku ke lubang memiawnya.
Tisi menjerit kesakitan&menangis lagi.
Oooh, nikmat banget
ada di dalam tisi. Licin , anget, ketat banget. Aku tarik dorong penisku
keluar masuk mmeknya. Tisi terus aja menangis&menjerit… tapi lama
kelamaan jeritannya berganti lenguhan, erangan dan desahan walau dia
terus aja meronta-ronta.
Nikmat banget. Ngent*t sambil hisap
putingnya.Saking enaknya aku lengah dan tisi menendang aku samapai aku
terjengkang. Dia berusaha lari, tapi aku lebih cepat dan kuat. Aku tangkap dia. Aku seret dia ke tempat tidur. Da berusaha menutupi
buah dadanya dan berbalik sehingga posisinya tengkurap. Kebetulan! Aku
tindih dia lalu kupentangkan kakinya& hunjamkan lagi penisku ke
memiawnya sambil satu tanganku membekap mulutnya dan tangan yang lain
meremas-remas buah dadanya. Aku pompa dia. Enak banget. Ayunanku
seakan-akan mendarat di bantal empuk karena pantatnya ternyata besar dan
lembut banget. Aku ciumi lehernya sambil terus memompa, membekap dan
meremas-remas. Sampai kenikmatanku serasa di uun-ubun dan ooooooh, aku
semprotkan air maniku di dalam memiaw Tisi.
Puas menikmatinya aku
tinggalkan saja tisi yag tertelungkup, lemas, menangis. Aku lihat air
maniku mengalir keluar dari memiawnya yang indah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar